CHECKLIST
KOMPRES DINGIN
ASPEK YANG DINILAI
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Definisi :
Ø Kompres dingin merupakan teknik
memasang suatu zat dengan suhu rendah pada tubuh untuk tujuan terapeutik .
Kompres dingin terdiri dari kompres dingin basah dan kompres dingin kering.
Tujuan :
·
Menurunkan
suhu tubuh
·
Mencegah
peradangan meluas
·
Mengurangi
kongesti
·
Mengurangi
perdarahan local
·
Mengurangi
rasa sakit local
·
Agar luka
menjadi bersih
|
|
|
|
Indikasi dan kontra indikasi :
Indikasi :
·
Suhu tinggi
·
Radang
·
Memar
·
Batuk/muntah
darah
·
Pascatonsilektomi
·
Luka
tertutup/terbuka
Kontra
indikasi :
·
Pada klien
yang terdapat mesi.
·
Luka terbuka
·
Gangguan
sirkulasi
·
Alergi atau
hipersentivitas terhadap dingin
|
|
|
|
A.
Persiapan
alat dan bahan :
1.
Baki berisi
:
·
Mangkok
bertutup steril
·
Cairan yang
diperlukan (PK 1:4000/Rivanol 1:1000-1:3000/betadin)
2.
Baki steril
berisi:
·
Pinset
anatomis 2 buah
·
Beberapa
potong kain kasa sesuai kebutuhan
·
Pembalut
(jika perlu)
·
Perlak kecil
dan alas
·
Sampiran
(jika perlu)
|
|
|
|
Tahap pra
interaksi
1. Cuci
tangan
2. Siapkan
alat-alat
|
|
|
|
Tahap orientasi
1. Memberi
salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan
nama perawat
3. Jelaskan
prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan
tentang kerahasiaan
|
|
|
|
Tahap Kerja
1. Berikan
penjelasan kepada klien mengenai perasat yang akan dilakukuan
2. Bawa
alat-alat ke dekat klien
3. Pasang
sampiran
4. Cuci
tangan
5. Pasang
alas di bawah bagian yang akan dikompres
6. Kocok
obat/cairan kompres jika terdapat endepan
7. Tuangkan
cairan ke dalam mangkok steril
8. Masukkan
kasa ke dalam cairan kompres
9. Peras
kain kasa menggunakan 2 pinset
10. Bentangkan
dan letakkan kasa di atas bagian yang akan dikompres,lalu balut
11. Tutup
/pasang busur selimut,jika perlu
12. Rapikan
klien jika perasat sudah selesai
13. Bereskan
alat-alat dan simpan ke tempat semula
14. Cuci
tangan
15. Dokumentasikan
|
|
|
|
Tahap terminasi
1. Menyimpulkan
hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan
kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan
reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
|
|
|
|
Tahap Evaluasi
Menanyakan
pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan .
|
|
|
|
Tahap dokumentasi
Catat
seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
|
|
|
|
Keterangan
:
0
= tidak dikerjakan
1=
di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2=
dikerjakan dengan sempurna
CHECKLIST
KOMPRES DINGIN KERING
Aspek
yang dinilai
|
Nilai
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Definisi
:
Ø
Kompres
dingin merupakan teknik memasang suatu zat dengan suhu rendah pada tubuh
untuk tujuan terapeutik. Kompres dingin terdiri dari kompres dingin basah dan
kompres dingin kering.
Tujuan :
a.
Menurunkan
suhu tubuh
b.
Mencegah
peradangan meluas
c.
Mengurangi
kongesti
d.
Mengurangi
perdarahan local
e.
Mengurangi
rasa sakit lokal
f.
Agar luka
menjadi bersih
|
|
|
|
Indikasi :
1)
Suhu
tinggi
2)
Radang
3)
Memar
4)
Batuk /
muntah darah
5)
Pascatonsilektomi
6)
Luka
tertutup / terbuka
|
|
|
|
Kontraindikasi
1. Kepada klien terdapat mesi
2. Luka terbuka
3. Gangguan sirkulasi
4.
Alergi
atau hipersentivitas terhadap dingin
|
|
|
|
Mengisi dan
memberikan kirbat es/eskrag
Persiapan
alat:
1.
Baki
berisi :
Ø Mangkok bertutup steril
Ø Cairan yang diperlukan (PK 1 :
4000/Rivanol 1 : 1000 – 1:3000/betadine)
2.
Baki
steril berisi :
Ø Pinset anotomis 2 buah
Ø Beberapa potong kain kasa sesuai
kebutuhan
Ø Pembalut ( Jika perlu)
Ø Perlak kecil dan alas
Ø Sampiran (jika perlu)
|
|
|
|
1) Tahap Pre Interaksi
1)
Cuci tangan
2)
Siapkan alat-alat
|
|
|
|
2)
Tahap Orientasi
1)
Mengucapkan salam
terapeutik, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2)
Memperkenalkan nama perawat
3)
Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien
atau keluarga
4)
Menjelaskan tentang kerahasiaan
|
|
|
|
Tahap Kerja :
1.
Berikan penjelasan kepada klien mengenai perasat
yang akan dilakukan
2.
Bawa alat-alat kedekat klien
3.
Pasang sampiran
4.
Cuci tangan
5.
Pasang alas dibawah bagian yang akan di kompres
6.
Kocok obat atau cairan kompres jika terdapat
endapan
7.
Tuangkan cairan kedalam mangkok steril
8.
Masukkan kasa ke dalam cairan kompres
9.
Peras kain kasa menggunakan 2 pinset
10.
Bentangkan dan letakkan kasa diatas bagian yang
akan di kompres, lalu balut
11.
Tutup / pasang burur selimut (jika perlu)
12.
Rapikan klien jika perawat sudah selesai
13.
Bereskan alat-alat dan simpat ke tempat semula
14.
Cuci tangan
15.
Dokumentasikan
|
|
|
|
Tahap Terminasi
1.
Menyimpulkan hasil prosedur yang
dilakukan
2.
Melakukan kontrak untuk tindakan
selanjutnya
3.
Berikan reinforcement sesuai
dengan kemampuan klien
|
|
|
|
Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan
|
|
|
|
Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
|
|
|
|
Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan sempurna
MENGGUNAKAN
KOMPRES HANGAT/PANAS (BASAH)
Aspek yang dinilai
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Definisi :
Kompres
adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat
yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Kompres panas dingin, selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
Tujuan :
1. Memperlancar sirkulasi darah
2.
Mengurangi
rasa sakit
3.
Merangsang
peristaltik usus
4.
Memperlancar
pengeluaran getah radang
5. Memberi rasa nyaman atau hangat
dan tenang.
|
|
|
|
Indikasi :
a) Klien yang
kedinginan (suhu tubuh yang rendah).
b) Klien dengan perut kembung. c) Klien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti radang persendian. d) Spasme otot. e) Adanya abses, hematoma.
Kontra indikasi :
a) Trauma 12-24 jam pertama
b) Perdarahan/edema c) Gangguan vascular d) Pleuritis |
|
|
|
Persiapan
a.
Persiapan pasien
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan pada klien dan
keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.
4) Penjelasan yang disampaikan
dimengerti klien/keluarganya
5) Selama komunikasi digunakan
bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam.
6) Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya
untuk klarifikasi
7) Privacy klien selama komunikasi
dihargai.
8) Memperlihatkan kesabaran , penuh
empati, sopan, dan perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan
tindakan
9)
Membuat
kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)
b. Persiapan alat
·
Termos berisi air
panas.
·
Termometer air panas
(bila perlu).
·
Baskom.
·
Pinset 2 buah
·
Kasa
·
Plester
·
Pengalas
·
Handscone
·
Bengkok 2 buah
c.
Persiapan
lingkungan
-
Pasang sampiran
|
|
|
|
Tahap
Kerja:
a)
Siapkan peralatan.
b) Cuci tangan. c) Pasang pengalas dibawah area yang akan diberi kompres. Kemudian gunakan handscone. d) Buka balutan perban (jika diperban) dan buang perban bekas ke dalam bengkok kosong. e) Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dan masukkan ke dalam kom berisi cairan hangat. Ambil pinset satu lagi untuk memegang dan memeras kasa, agar kasa tidak terlalu basah.
f)
Ambil kasa dengan cara direnggangkan dan letakkan diatas area yang
membutuhkan kompres hangat.
g) Jika klien menoleransi kompres hangat tersebut tutupkan kasa kompres hangat basah pada area yang memerlukan kompres, lalu lapisi dengan kasa kering selanjutnya balut dengan perban kasa serta fiksasi dengan plester. h) Lepaskan handscone dan letakkan pada tempatnya. i) Atur posisi klien kembali. j) Bereskan alat-alat dan disimpan kembali.. k) Cuci tangan. l) Dokumentasikan. |
|
|
|
Tahap Terminasi :
·
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan.
·
Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
·
Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
·
Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.
|
|
|
|
Tahap Dokumentasi
Catat
seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan keperawatan
|
|
|
|
Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1 = dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna
2 = dikerjakan dengan sempurna
MENGGUNAKAN
KOMPRES HANGAT/PANAS (KERING)
Aspek yang dinilai
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Definisi :
Kompres
adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat
yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Kompres panas dingin, selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
Tujuan :
|
|
|
|
Indikasi :
a) Klien yang
kedinginan (suhu tubuh yang rendah).
b) Klien dengan perut kembung. c) Klien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti radang persendian. d) Spasme otot. e) Adanya abses, hematoma.
Kontra indikasi :
a) Trauma 12-24 jam pertama
b) Perdarahan/edema c) Gangguan vascular d) Pleuritis |
|
|
|
Persiapan
b.
Persiapan pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan
keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.
4. Penjelasan yang disampaikan
dimengerti klien/keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan
bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam.
6. Klien/keluarga diberi kesempatan
bertanya untuk klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi
dihargai.
8. Memperlihatkan kesabaran , penuh
empati, sopan, dan perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan
tindakan
9.
Membuat
kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)
b. Persiapan alat
·
Buli-buli panas dan
sarungnya.
·
Termos berisi air
panas.
·
Termometer air panas
(bila perlu).
·
Handuk
·
Baskom
d.
Persiapan
lingkungan
-
Pasang sampiran
|
|
|
|
Tahap
Kerja:
a)
Siapkan peralatan.
b) Cuci tangan. c) Lakukan pemanasan pendahuluan pada buli-buli panas dengan cara: mengisi buli-buli dengan air panas,kencangkan penutupnya, kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang,lalu kosongkan isinya. d) Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan (50-60 °C). e) Isi buli-buli dengan air panas sebanyak ± ½ bagian dari ukuran buli-buli tersebut, lalu keluarkan udaranya dengan cara :
(1)
Letakkan atau tidurkan buli-buli diatas meja/tempat datar.
(2) Bagian atas buli dilipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli. (3) Kemudian penutup buli-buli ditutup dengan rapat/benar.
f)
Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak, lalu keringkan dengan lap
kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli.
g) Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien. h) Beri tahu klien,jelaskan tujuan prosedur ini. i) Atur posisi yang nyaman pada klien. j) Letakkan/pasang buli-buli pada area yang memerlukan. k) Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas,seperti kemerahan, ketidaknyamanan,kobocoran, dan sebagainya. l) Ganti buli-buli panas setelah 20 menit dipasang dengan air panas lagi,sesuai yang dikehendaki. m) Bereskan alat-alat bila sudah selesai. n) Cuci tangan. o) Dokumentasikan. |
|
|
|
Tahap Terminasi :
·
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan.
·
Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
·
Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
·
Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.
|
|
|
|
Tahap Dokumentasi
Catat
seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan keperawatan
|
|
|
|
Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1 = dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna
2 = dikerjakan dengan sempurna
TEKNIK
RELAKSASI PERNAFASAN DALAM
aspek yang di nilai
|
nilai
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Definisi:
Nafas
Dalam merupakan bentuk latihan nafas yang terdiri atas pernafasan abdominal
(diafragma) dan pursed lip breathing.
Tujuan:
1. Untuk
mengatasi nyeri.
2. Dapat
mendeteksi pola nafas efektif atau tidak efektifnya.
3. Dapat
mengetahui ada/tidaknya ke-rusakan pada pertukaran gas (bila ada secret dan
lain – lain).
|
|
|
|
Persiapan Alat:
1.
Alat tulis (untuk mendokumentasikan)
|
|
|
|
Tahap Pra Interaksi
|
|
|
|
1. Cuci Tangan
|
|
|
|
2. Siapkan Alat
|
|
|
|
Tahap Orientasi
|
|
|
|
1. Memberi salam,
panggil klien dengan panggilan yang di senangi
2. Memperkenalkan
nama perawat
3. Jelaskan
prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan
tentang kerahasiaan
|
|
|
|
tahap kerja :
·
Atur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi
setengah duduk di tempat tidur atau dikursi atau dengan lying position
(posisi berbaring) ditempat tidur dengan satu bantal.
·
Fleksikan lutut klien untuk merilekskan otot
abdomen.
·
Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen,tepat
dibawah tulang iga.
·
Tarik nafas dalam melalui hidung ,jaga mulut tetap
tertutup. Hitung sampai 3 selama inspirasi
·
Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen
sejauh mungkin, tetapi dalam kondisi relaks dan cegah lengkung pada punggung.
Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, ambil nafas dengan cepat,lalu nafas
kuat lewat hidung.
·
Hembuskan udara lewat bibir, seperti meniup dan
ekspirasi secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara hembusan tanpa
menggembungkan dari pipi
Teknik pursed lip breating ini
menyebabkan resistensi pada pengeluaran udara paru, meningkatkan tekana di bronkus (jalan nafas utama )
dan meminimalkan kolapsnya
jalan nafas yang sempit, masalah yang umum terjadi pada orang dengan penyakit paru obstruksi.
·
Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan
kontraksi otot abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai 7 selama ekspirasi.
·
Gunakan latihan ini setipa kali merasakan nafas
pendek dan tingkatkan secara bertahap selam 5-10 menit, empat kali sehari.
Latihan teratur akan membantu pernafasan tanpa usaha. Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi duduk tegap,
berdiri dan berjalan.
|
|
|
|
Tahap Terminasi
|
|
|
|
1. Menanyakan
pada klien apa yang di rasakan setelah di lakukan tindakan
2. Menyimpulkan
hasil tindakan yang telah di lakukan
3. Melakukan
kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan
reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
|
|
|
|
Tahap
Dokumentasi
|
|
|
|
Catat
seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
|
|
|
|
keterangan :
0 = tidak di kerjakan
1 = di kerjakan tidak
lengkap /tidak sempurna
2 = di kerjakan dengan
benar/sempurna
MENGHILANGKAN
NYERI DENGAN TEKNIK MASSAGE
NO.
|
ASPEK YANG
DINILAI
|
TINDAKAN
|
|
YA
|
TIDAK
|
||
1
|
TAHAP PRAINTERAKSI
|
||
|
a.
Menyiapkan alat-alat dna dekatkan ke klien
b.
Mencuci tangan
c.
Memakai sarung tangan jika perlu
Ø Persiapan alat dan bahan :
1.Ruangan
2.Minyak
parapin,talk
3.Handuk
4.pelumas(lotion/minyak)
5.Maseur kukunya
harus pendek
|
|
|
2
|
TAHAP ORIENTASI
|
||
|
a.
Memberi salam dan senyum pada klien , bina
hubungan saling percaya
b.
Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan
c.
Menjelaskan waktu yang akan di butuhkan
d.
Menjaga kerahasian, bila perlu pasang tirai
e.
Atur posisi klien sesuai dengan kebutuhan
|
|
|
3
|
TAHAP KERJA
|
||
|
Prosedur
pelaksanaan :
1.
Siapkan alat yang di butuhkan
2.
Identifikasi klien
3.
Beri tahu klien tindakan yang di lakukan
4.
Mencuci tanggan
5.
Atur klien dengan posisi terlungkup, jika tidak
bisa dapat di atur dengan posisi
miring
6.
Letakan sebuah bantal kecil di bawah perut klien
untuk menjaga posisi yang tepat
7.
Tuangkan sedikit lotion ke tangan (tangan
perawat). Usap kedua tangan sehingga lotion akan rata pada permukaan tangan
8.
Lakukan masase pada punggung. Masase dilakukan
dengan menggunakan jari-jari dan telapak tangan, dan tekanan yang halus.
Gunakan lotion sesuai kebutuhan.
9.
Metode masase:
·
Selang seling tangan
·
Remasan
·
Gesekan
·
Elfurasi
·
Petriasi
·
Tekanan menyikat
|
|
|
4
|
TAHAP TERMINASI
|
||
|
a.
Merapikan klien dan alat-alat
b.
Mencuci tangan.
c.
Mengobservasi keadaan umum klien.
d.
Melakukan dokumentasi tindakan.
|
|
|
5
|
SIKAP
|
||
|
a.
Memberi salam dan bina hubungan saling percaya
b.
Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan.
c.
Melakukan komunikasi terbuka.
d.
Menjelaskan setiap tindakan yang dilakukan.
e.
Tanggung jawab terhadap semua tindakan yang
diberikan.
f.
Memberikan umpan balik positif.
g.
Melakukan validasi tindakan yang dilakukan.
h.
Menyampaikan kontrak tindakan yang akan datang.
|
|
|
Nilai sikap :
A : 79-100
B : 68-78
C :56-67
D: 41-55
E : 0-40
MENGHILANGKAN
NYERI DENGAN TEKNIK AKUPRESURE
Aspek yang
dinilai
|
Nilai
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Definisi
Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan
dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh.
|
|
|
|
Tujuan
Berguna untuk mengurangi
bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan, kelelahan dan
penyakit
|
|
|
|
Persiapan Alat
1.
Pelumas
(minyak hangat/ lotion)
2.
Handuk
|
|
|
|
Tahap pra interaksi
|
|
|
|
1.
Cuci tangan
|
|
|
|
2. Siapkan alat-alat
|
|
|
|
Tahap Orientasi
|
|
|
|
1.
Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
|
|
|
|
2.
Memperkenalkan nama perawat
|
|
|
|
3.
Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien
atau keluarga
|
|
|
|
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
|
|
|
|
Tahap Kerja
|
|
|
|
a.
Atur
klien dalam posisi telungkup, jika tidak bias, dapat diatur dengan posisi
miring (posisi SIMS disesuaikan dengan keluhan dari identifikasi klien)
|
|
|
|
b.
Tuangkan sedikit lotion ke tangan (tangan perawat) usap kedua tangan
sehingga losion akan rata pada permukaan tangan.
|
|
|
|
c.
Lakukan
tindakan akupresur dilakukan dengan menggunakan jari-jari dan telapak tangan
dan dengan tekanan yang halus.
|
|
|
|
d.
Waktu atau lama therapy idealnya dilakukan dua kali seminggu maksimal
tiga kali seminngu hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya over
dosis dalam pemijatan.
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahap
terminasi
|
|
|
|
1.
Menayakan pada klien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan
|
|
|
|
2.
Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
|
|
|
|
3.
Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
|
|
|
|
4.
Berikan reinformasi sesuai dengan kemampuan klien
|
|
|
|
Tahap dokumentasi
|
|
|
|
Catat
seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
|
|
|
|
Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tidak lengkap/ tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/sempurna
MENGATASI NYERI DENGAN TEKHNIK IMAJINASI
No
|
Aspek Yang Dinilai
|
Tindakan
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1.
|
TAHAP
ORIENTASI
|
|
|
|
a. Memberi salam dan
senyum kepada klien, bina hubungan saling percaya
b.Menjelaskan prosedur
dan tujuan tindakan yang akan di lakukan.
c. Menjelaskan waktu yang
akan di butuhkan.
d.Menjaga kerahasiaan,
bila perlu pasang tirai.
e. Atur posisi klien
sesuai dengan kebutuhan
|
|
|
1.
|
TAHAP
KERJA
|
|
|
|
1)
Tenangkan
klien dengan meminta klien untuk menarik nafas pelan-pelan dan hembuskan
nafas. Lakukan berulang-ulang bila klien belum merasa tenang.
2)
Anjurkan
Klien untuk mengimajinasikan pemandangan standar seperti padang rumput,
pegunungan, pantai, dan perilaku positif.
3)
Minta
klien mengungkapkan imajinasi secara verbal tanpa batasan. Bila berhasil akan
tampak perubahan dalam hal emosional dan raut muka klien.
4)
Imajinasi
klien di kaji untuk mengetahui sumber konflik
|
|
|
2.
|
TAHAP TERMINASI
|
|
|
|
1)
Menanyakan
pada klien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan
2)
Menyimpulkan
hasil prosedur yang dilakukan
3)
Melakukan
kontrak untuk tindakan selanjutnya
4)
Berikan
reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
|
|
|
4.
|
TAHAP
DOKUMENTASI
|
|
|
|
Catat
seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar