RSS

Check list kompres



CHECKLIST KOMPRES DINGIN
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
0
1
2
Definisi :
Ø  Kompres dingin merupakan teknik memasang suatu zat dengan suhu rendah pada tubuh untuk tujuan terapeutik . Kompres dingin terdiri dari kompres dingin basah dan kompres dingin kering.
Tujuan :
·         Menurunkan suhu tubuh
·         Mencegah peradangan meluas
·         Mengurangi kongesti
·         Mengurangi perdarahan local
·         Mengurangi rasa sakit local
·         Agar luka menjadi bersih



Indikasi dan kontra indikasi :
Indikasi :
·         Suhu tinggi
·         Radang
·         Memar
·         Batuk/muntah darah
·         Pascatonsilektomi
·         Luka tertutup/terbuka
Kontra indikasi :
·         Pada klien yang terdapat mesi.
·         Luka terbuka
·         Gangguan sirkulasi
·         Alergi atau hipersentivitas terhadap dingin



A.    Persiapan alat dan bahan :
1.      Baki berisi :
·         Mangkok bertutup steril
·         Cairan yang diperlukan (PK 1:4000/Rivanol 1:1000-1:3000/betadin)
2.      Baki steril berisi:
·         Pinset anatomis 2 buah
·         Beberapa potong kain kasa sesuai kebutuhan
·         Pembalut (jika perlu)
·         Perlak kecil dan alas
·         Sampiran (jika perlu)




Tahap pra interaksi
1.      Cuci tangan
2.      Siapkan alat-alat



Tahap orientasi
1.      Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2.      Memperkenalkan nama perawat
3.      Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4.      Menjelaskan tentang kerahasiaan



Tahap Kerja
1.      Berikan penjelasan kepada klien mengenai perasat yang akan dilakukuan
2.      Bawa alat-alat ke dekat klien
3.      Pasang sampiran
4.      Cuci tangan
5.      Pasang alas di bawah bagian yang akan dikompres
6.      Kocok obat/cairan kompres jika terdapat endepan
7.      Tuangkan cairan ke dalam mangkok steril
8.      Masukkan kasa ke dalam cairan kompres
9.      Peras kain kasa menggunakan 2 pinset
10.  Bentangkan dan letakkan kasa di atas bagian yang akan dikompres,lalu balut
11.  Tutup /pasang busur selimut,jika perlu
12.  Rapikan klien jika perasat sudah selesai
13.  Bereskan alat-alat dan simpan ke tempat semula
14.  Cuci tangan
15.  Dokumentasikan




Tahap terminasi
1.      Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2.      Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3.      Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien



Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan .



Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan




Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2= dikerjakan dengan sempurna



CHECKLIST KOMPRES DINGIN KERING
Aspek yang dinilai
Nilai
0
1
2
Definisi :
Ø  Kompres dingin merupakan teknik memasang suatu zat dengan suhu rendah pada tubuh untuk tujuan terapeutik. Kompres dingin terdiri dari kompres dingin basah dan kompres dingin kering.

Tujuan :                                                                                            
a.       Menurunkan suhu tubuh
b.      Mencegah peradangan meluas
c.       Mengurangi kongesti
d.      Mengurangi perdarahan local
e.       Mengurangi rasa sakit lokal
f.       Agar luka menjadi bersih



Indikasi :
1)   Suhu tinggi
2)   Radang
3)   Memar
4)   Batuk / muntah darah
5)   Pascatonsilektomi
6)   Luka tertutup / terbuka



Kontraindikasi
1.      Kepada klien terdapat mesi
2.      Luka terbuka
3.      Gangguan sirkulasi
4.      Alergi atau hipersentivitas terhadap dingin



Mengisi dan memberikan kirbat es/eskrag

Persiapan alat:
1.      Baki berisi :
Ø  Mangkok bertutup steril
Ø  Cairan yang diperlukan (PK 1 : 4000/Rivanol 1 : 1000 – 1:3000/betadine)
2.      Baki steril berisi :
Ø  Pinset anotomis 2 buah
Ø  Beberapa potong kain kasa sesuai kebutuhan
Ø  Pembalut ( Jika perlu)
Ø  Perlak kecil dan alas
Ø  Sampiran (jika perlu)



1)      Tahap Pre Interaksi
1)      Cuci tangan

2)      Siapkan alat-alat




2)        Tahap Orientasi

1)        Mengucapkan salam terapeutik, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2)      Memperkenalkan nama perawat
3)      Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4)      Menjelaskan tentang kerahasiaan





Tahap Kerja :
1.      Berikan penjelasan kepada klien mengenai perasat yang akan dilakukan
2.      Bawa alat-alat kedekat klien
3.      Pasang sampiran
4.      Cuci tangan
5.      Pasang alas dibawah bagian yang akan di kompres
6.      Kocok obat atau cairan kompres jika terdapat endapan
7.      Tuangkan cairan kedalam mangkok steril
8.      Masukkan kasa ke dalam cairan kompres
9.      Peras kain kasa menggunakan 2 pinset
10.  Bentangkan dan letakkan kasa diatas bagian yang akan di kompres, lalu balut
11.  Tutup / pasang burur selimut (jika perlu)
12.  Rapikan klien jika perawat sudah selesai
13.  Bereskan alat-alat dan simpat ke tempat semula
14.  Cuci tangan
15.  Dokumentasikan



Tahap Terminasi
1.      Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2.      Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3.      Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien



Tahap Evaluasi       
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan



Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan




Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan sempurna

MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT/PANAS (BASAH)
Aspek yang dinilai
NILAI
0
1
2
Definisi :
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Kompres panas dingin, selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
Tujuan :
1.       Memperlancar sirkulasi darah
2.       Mengurangi rasa sakit
3.       Merangsang peristaltik usus
4.       Memperlancar pengeluaran getah radang
5.       Memberi rasa nyaman atau hangat dan tenang.



Indikasi :
a)    Klien yang kedinginan (suhu tubuh yang rendah).
b)    Klien dengan perut kembung.
c)    Klien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti radang persendian.
d)    Spasme otot.
e)    Adanya abses, hematoma.

Kontra indikasi :
a)    Trauma 12-24 jam pertama
b)    Perdarahan/edema
c)    Gangguan vascular
d)    Pleuritis




Persiapan
a.         Persiapan pasien
1)      Mengucapkan salam terapeutik
2)      Memperkenalkan diri
3)      Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.
4)      Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5)      Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam.
6)      Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7)      Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8)      Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9)      Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)

b.    Persiapan alat
·         Termos berisi air panas.
·         Termometer air panas (bila perlu).
·         Baskom.
·         Pinset 2 buah
·         Kasa
·         Plester
·         Pengalas
·         Handscone
·         Bengkok 2 buah

c.          Persiapan lingkungan
-          Pasang sampiran



Tahap Kerja:
a)    Siapkan peralatan.
b)    Cuci tangan.
c)    Pasang pengalas dibawah area yang akan diberi kompres. Kemudian gunakan handscone.
d)    Buka balutan perban (jika diperban) dan buang perban bekas ke dalam bengkok kosong.
e)    Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dan masukkan ke dalam kom berisi cairan hangat. Ambil pinset satu lagi untuk memegang dan memeras kasa, agar kasa tidak terlalu basah.
f)   Ambil kasa dengan cara direnggangkan dan letakkan diatas area yang membutuhkan kompres hangat.
g)   Jika klien menoleransi kompres hangat tersebut tutupkan kasa kompres hangat basah pada area yang memerlukan kompres, lalu lapisi dengan kasa kering selanjutnya balut dengan perban kasa serta fiksasi dengan plester.
h)    Lepaskan handscone dan letakkan pada tempatnya.
i)    Atur posisi klien kembali.
j)    Bereskan alat-alat dan disimpan kembali..
k)    Cuci tangan.
l)    Dokumentasikan.




Tahap Terminasi :
·         Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan.
·         Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
·         Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
·         Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.



Tahap Dokumentasi
Catat seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan keperawatan




Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1 = dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna
2 = dikerjakan dengan sempurna






MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT/PANAS (KERING)
Aspek yang dinilai
NILAI
0
1
2
Definisi :
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Kompres panas dingin, selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
Tujuan :
  1. Memperlancar sirkulasi darah
  2. Mengurangi rasa sakit
  3. Merangsang peristaltik usus
  4. Memperlancar pengeluaran getah radang
  5. Memberi rasa nyaman atau hangat dan tenang.



Indikasi :
a)    Klien yang kedinginan (suhu tubuh yang rendah).
b)    Klien dengan perut kembung.
c)    Klien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti radang persendian.
d)    Spasme otot.
e)    Adanya abses, hematoma.

Kontra indikasi :
a)    Trauma 12-24 jam pertama
b)    Perdarahan/edema
c)    Gangguan vascular
d)    Pleuritis




Persiapan
b.         Persiapan pasien
1.      Mengucapkan salam terapeutik
2.      Memperkenalkan diri
3.      Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.
4.      Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5.      Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam.
6.      Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7.      Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8.      Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9.      Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)

b.    Persiapan alat
·         Buli-buli panas dan sarungnya.
·         Termos berisi air panas.
·         Termometer air panas (bila perlu).
·          Handuk            
·         Baskom

d.         Persiapan lingkungan
-          Pasang sampiran



Tahap Kerja:
a)    Siapkan peralatan.
b)    Cuci tangan.
c)    Lakukan pemanasan pendahuluan pada buli-buli panas dengan cara: mengisi buli-buli dengan air panas,kencangkan penutupnya, kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang,lalu kosongkan isinya.
d)    Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan (50-60 °C).
e)    Isi buli-buli dengan air panas sebanyak ± ½ bagian dari ukuran buli-buli tersebut, lalu keluarkan udaranya dengan cara :
(1)    Letakkan atau tidurkan buli-buli diatas meja/tempat datar.
(2)    Bagian atas buli dilipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli.
(3)    Kemudian penutup buli-buli ditutup dengan rapat/benar.
f)    Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak, lalu keringkan dengan lap kerja dan masukkan  ke dalam sarung buli-buli.
g)    Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien.
h)    Beri tahu klien,jelaskan tujuan prosedur ini.
i)    Atur posisi yang nyaman pada klien.
j)    Letakkan/pasang buli-buli pada area yang memerlukan.
k)    Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas,seperti kemerahan, ketidaknyamanan,kobocoran, dan sebagainya.
l)    Ganti buli-buli panas setelah 20 menit dipasang dengan air panas lagi,sesuai yang dikehendaki.
m)    Bereskan alat-alat bila sudah selesai.
n)    Cuci tangan.
o)    Dokumentasikan.




Tahap Terminasi :
·         Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan.
·         Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
·         Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
·         Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.



Tahap Dokumentasi
Catat seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan keperawatan




Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1 = dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna
2 = dikerjakan dengan sempurna








TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN DALAM
aspek yang di nilai
nilai
0
1
2
Definisi:
Nafas Dalam merupakan bentuk latihan nafas yang terdiri atas pernafasan abdominal (diafragma) dan pursed lip breathing.
Tujuan:
1.      Untuk mengatasi nyeri.
2.      Dapat mendeteksi pola nafas efektif atau tidak efektifnya.
3.      Dapat mengetahui ada/tidaknya ke-rusakan pada pertukaran gas (bila ada secret dan lain – lain).




Persiapan Alat:
1.      Alat tulis (untuk mendokumentasikan)



Tahap Pra Interaksi



1.      Cuci Tangan



2.       Siapkan Alat



Tahap Orientasi



1.      Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang di senangi
2.      Memperkenalkan nama perawat
3.      Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4.      Menjelaskan tentang kerahasiaan



tahap kerja :
·         Atur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi setengah duduk di tempat tidur atau dikursi atau dengan lying position (posisi berbaring) ditempat tidur dengan satu bantal.
·         Fleksikan lutut klien untuk merilekskan otot abdomen.
·         Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen,tepat dibawah tulang iga.
·         Tarik nafas dalam melalui hidung ,jaga mulut tetap tertutup. Hitung sampai 3 selama inspirasi
·         Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh mungkin, tetapi dalam kondisi relaks dan cegah lengkung pada punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, ambil nafas dengan cepat,lalu nafas kuat lewat hidung.
·         Hembuskan udara lewat bibir, seperti meniup dan ekspirasi secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara hembusan tanpa menggembungkan dari pipi
     Teknik pursed lip breating ini menyebabkan resistensi pada pengeluaran udara        paru, meningkatkan tekana di bronkus (jalan nafas utama ) dan meminimalkan          kolapsnya jalan nafas yang sempit, masalah yang umum terjadi pada orang           dengan penyakit paru obstruksi.
·         Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan kontraksi otot abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai 7 selama ekspirasi.
·         Gunakan latihan ini setipa kali merasakan nafas pendek dan tingkatkan secara bertahap selam 5-10 menit, empat kali sehari. Latihan teratur akan membantu pernafasan tanpa usaha. Latihan ini  dapat dilakukan dalam posisi duduk tegap, berdiri dan berjalan.




Tahap Terminasi



1.      Menanyakan pada klien apa yang di rasakan setelah di lakukan tindakan
2.      Menyimpulkan hasil tindakan yang telah di lakukan
3.      Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4.      Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien



Tahap Dokumentasi



Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan



keterangan :
0 = tidak di kerjakan
1 = di kerjakan tidak lengkap /tidak sempurna
2 = di kerjakan dengan benar/sempurna














MENGHILANGKAN NYERI DENGAN TEKNIK MASSAGE
NO.
ASPEK YANG DINILAI
TINDAKAN
YA
TIDAK
1
TAHAP PRAINTERAKSI

a.       Menyiapkan alat-alat dna dekatkan ke klien
b.      Mencuci tangan
c.       Memakai sarung tangan jika perlu
Ø  Persiapan alat dan bahan :
       1.Ruangan
2.Minyak parapin,talk
3.Handuk
       4.pelumas(lotion/minyak)
5.Maseur kukunya harus pendek


2
TAHAP ORIENTASI

a.       Memberi salam dan senyum pada klien , bina hubungan saling percaya
b.      Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
c.       Menjelaskan waktu yang akan di butuhkan
d.      Menjaga kerahasian, bila perlu pasang tirai
e.       Atur posisi klien sesuai dengan kebutuhan


3
TAHAP KERJA

Prosedur pelaksanaan :
1.      Siapkan alat yang di butuhkan
2.      Identifikasi klien
3.      Beri tahu klien tindakan yang di lakukan
4.      Mencuci tanggan
5.      Atur klien dengan posisi terlungkup, jika tidak bisa dapat di atur dengan      posisi miring
6.      Letakan sebuah bantal kecil di bawah perut klien untuk menjaga posisi yang tepat
7.      Tuangkan sedikit lotion ke tangan (tangan perawat). Usap kedua tangan sehingga lotion akan rata pada permukaan tangan
8.      Lakukan masase pada punggung. Masase dilakukan dengan menggunakan jari-jari dan telapak tangan, dan tekanan yang halus. Gunakan lotion sesuai kebutuhan.
9.      Metode masase:
·         Selang seling tangan
·         Remasan
·         Gesekan
·         Elfurasi
·         Petriasi
·         Tekanan menyikat





4
TAHAP TERMINASI

a.       Merapikan klien dan alat-alat
b.      Mencuci tangan.
c.       Mengobservasi keadaan umum klien.
d.      Melakukan dokumentasi tindakan.

5
SIKAP

a.       Memberi salam dan bina hubungan saling percaya
b.      Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan.
c.       Melakukan komunikasi terbuka.
d.      Menjelaskan setiap tindakan yang dilakukan.
e.       Tanggung jawab terhadap semua tindakan yang diberikan.
f.       Memberikan umpan balik positif.
g.      Melakukan validasi tindakan yang dilakukan.
h.      Menyampaikan kontrak tindakan yang akan datang.


Nilai sikap :
A : 79-100
B : 68-78
C :56-67
D: 41-55
E : 0-40











MENGHILANGKAN NYERI DENGAN TEKNIK AKUPRESURE
Aspek yang dinilai
Nilai
0
1
2
Definisi
Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh.



Tujuan
Berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan, kelelahan dan penyakit



Persiapan Alat
1.      Pelumas (minyak hangat/ lotion)
2.      Handuk



Tahap pra interaksi



1.      Cuci tangan



2.  Siapkan alat-alat



Tahap Orientasi



1.      Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi



2.      Memperkenalkan nama perawat



3.      Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga



4.  Menjelaskan tentang kerahasiaan



Tahap Kerja



a.       Atur klien dalam posisi telungkup, jika tidak bias, dapat diatur dengan posisi miring (posisi SIMS disesuaikan dengan keluhan dari identifikasi klien)



b.      Tuangkan sedikit lotion ke tangan (tangan perawat) usap kedua tangan sehingga losion akan rata pada permukaan tangan.



c.       Lakukan tindakan akupresur dilakukan dengan menggunakan jari-jari dan telapak tangan dan dengan tekanan yang halus.



d.      Waktu atau lama therapy idealnya dilakukan dua kali seminggu maksimal tiga kali seminngu hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya over dosis dalam pemijatan.







Tahap terminasi



1.      Menayakan pada klien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan



2.      Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan



3.      Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya



4.      Berikan reinformasi sesuai dengan kemampuan klien



Tahap dokumentasi



Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan




Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tidak lengkap/ tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/sempurna


















MENGATASI NYERI DENGAN TEKHNIK IMAJINASI

No
Aspek Yang Dinilai
Tindakan
Ya
Tidak
1.
TAHAP ORIENTASI



a. Memberi salam dan senyum kepada klien, bina hubungan saling percaya
b.Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan di lakukan.
c. Menjelaskan waktu yang akan di butuhkan.
d.Menjaga kerahasiaan, bila perlu pasang tirai.
e. Atur posisi klien sesuai dengan kebutuhan


1.          
TAHAP KERJA



1)   Tenangkan klien dengan meminta klien untuk menarik nafas pelan-pelan dan hembuskan nafas. Lakukan berulang-ulang bila klien belum merasa tenang.
2)   Anjurkan Klien untuk mengimajinasikan pemandangan standar seperti padang rumput, pegunungan, pantai, dan perilaku positif.
3)   Minta klien mengungkapkan imajinasi secara verbal tanpa batasan. Bila berhasil akan tampak perubahan dalam hal emosional dan raut muka klien.
4)   Imajinasi klien di kaji untuk mengetahui sumber konflik


2.          
TAHAP  TERMINASI



1)   Menanyakan pada klien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan
2)   Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3)   Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4)   Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien


4.
TAHAP DOKUMENTASI



Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS